Tuesday, April 8, 2014

MAKALAH SEJARAH PERANG DUNIA

BAB I
PENDAHULUAN
1.1              Latar Belakang
Yang melatar belakangi perang dunia I adalah:
1. Pembunuhan Pangeran Austria Franz Ferdinand oleh kelompok teroris Serbia, Gavrilo Princip di Sarajevo
2. Persaingan merebut daerah sumber bahan baku, penanaman modal, dan daerah pemasaran.
3. Munculnya persekutuan atau blok persaingan politik antar negara-negara Eropa: Triple Alliance : Jerman, Austria, Italia, Triple Entante : Inggris, Prancis, Uni Soviet
            Di Eropa abad ke-19 penjajahan tersebar luas. Kekuatan bangsa Eropa seperti Inggris dan Prancis telah membangun kekuasaan penjajahan di keempat penjuru dunia. Jerman, yang telah membangun kesatuan poitiknya lebih lama daripada negara-negara lain, bekerja keras untuk menjadi pelopor dalam perlombahan ini. Pada awal abad ke-20, hubungan yang didasarkan pada kepentingan telah membagi Eropa menjadi dua kutub yang berlawanan. Inggris, Prancis, dan Rusia berada di satu pihak, dan Jerman beserta Kekaisaran Austria-Hungaria yang diperintah oleh keluarga Hapsburg asal Jerman berada di pihak lainnya.Ketegangan antara kedua kelompok ini semakin hari semakin meningkat, hingga akhirnya suatu pembunuhan pada tahun 1914 menjadi pemicu perang. Pangeran Franz Ferdinand, pewaris tahta Kekaisaran Austria-Hungaria, dibunuh oleh kaum nasionalis Serbia yang berusaha menekan pengaruh kekaisaran tersebut di daerah Balkan
            Dalam kurun waktu yang amat singkat, hasutan setelah peristiwa ini menyeret seluruh benua Eropa ke dalam kancah peperangan. Pertama, Austria-Hungaria menyatakan perang kepada Serbia. Rusia, sekutu abadi bangsa Serbia kemudian menyatakan perang terhadap Austria-Hungaria.
1.2 Tujuan
            Tujuan utama dari pembuatan makalah ini adalah agar kita dapat mengetahui bagaimana proses terjadinya Perang Dunia 1 Serta akibat-akibat yang terjadi dalam Perang Dunia 1. Selain itu tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai pemenuhan tugas akhir yang di berikan oleh dosen Pembimbing. Penulis juga berharap melalu pembuatan makalah ini kita sebagai sebagai warga negara Indonesia pada umumnya serta mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah dapat memahami dan dapat memahami tentang terjadi perang dunia 1.


BAB II
PEMBAHASAN
2.1              Perang Dunia I
            Perang Dunia I (PDI) adalah sebuah perang global terpusat di Eropa yang dimulai pada tanggal 28 Juli 1914 sampai 11 November 1918. Perang ini sering disebut Perang Dunia atau Perang Besar sejak terjadi sampai dimulainya Perang Dunia II pada tahun 1939, dan Perang Dunia Pertama atau Perang Dunia I setelah itu. Perang ini melibatkan semua kekuatan besar dunia, yang terbagi menjadi dua aliansi bertentangan, yaitu Sekutu (berdasarkan Entente Tiga yang terdiri dari Britania Raya, Perancis, dan Rusia) dan Kekuatan Sentral (terpusat pada Aliansi Tiga yang terdiri dari Jerman, Austria-Hongaria, dan, namun saat Austria-Hongaria melakukan serangan sementara persekutuan ini bersifat defensif, Italia tidak ikut berperang). Kedua aliansi ini melakukan reorganisasi (Italia berada di pihak Sekutu) dan memperluas diri saat banyak negara ikut serta dalam perang. Lebih dari 70 juta tentara militer, termasuk 60 juta orang Eropa, dimobilisasi dalam salah satu perang terbesar dalam sejarah. Lebih dari 9 juta prajurit gugur, terutama akibat kemajuan teknologi yang meningkatkan tingkat mematikannya suatu senjata tanpa mempertimbangkan perbaikan perlindungan atau mobilitas. Perang Dunia I adalah konflik paling mematikan keenam dalam sejarah dunia, sehingga membuka jalan untuk berbagai perubahan politik seperti revolusi di beberapa negara yang terlibat
2.2.  Sebab-sebab Perang Dunia 1
1. Sebab- sebab umum Perang Dunia 1
Perang Dunia I terjadi antara 1914-1918. Pada hakikatnya merupakan perang antarnegara yang berada di kawasan Eropa. Kemudian Perang Dunia I meluas kewilayah sekitarnya. Negara-negara yang berperang yaitu negara yang berada pada Blok Sekutu dan Blok Sentral. Pada dasarnya mereka berperang hanya untuk mempertahankan kemashuran. Dan keangkuhan serta kekuasaan. Sebab-sebab umum perang dunia 1 yaitu :
A.  Pertentangan antara negara-negara di Eropa.
a) Pertengan antara Jerman dan Perancis
Setelah kalah perang pada tahun 1870, Perancis menjalankan polotik Revanche, Jerman menyadari tentang kemungkinan tindakan yang mungkin dilakukan oleh Perancis. Oleh karena itu Jerman berusahauntuk mengisolir Perancis. Usaha Bismarck hampir berhasil akan tetapi Wilhelm II dapat menggagalkannya, kecuali Tripple Alliantie.
b) Pertentangan antara Jerman dan Inggris
Inggris sebagai negara yang memiliki armada laut yang sangat kuat dan di segani di dunia merasa terancam dengan upaya yang sedang dilakukan oleh Jerman pada saat itu. Pemicu pertentangan antara Jerman dan Inggris adalah di sebabkan kerena Jerman mengalami kemajuan yang pesat dalam bidang perindustrian. Sehingga inggris merasa tersaingi. Selain itu, di daratan Afrika antara Jerman dengan Inggris terjadi perebutan Maroko. Jerman membantu secara moril bangsa Boer, Asia Kecil. Dan Irak melawan Inggris. Armada laut Jeman di bangun secara besar-besaran, sehingga Inggris merasa terancam. Keadaan tersebut semakin meperucingkan hubungan Jerman dengan Inggris.
c) Pertentangan antara Jerman dan Rusia
Pertentangan antara Jerman dan Rusia terjadi karena Jerman melindungi Turki yang berusaha merintangi Rusia dalam menerobos ke laut tengah.
d) Pertentangan antara Rusia dengan Austria
Pertentangan kedua negara ini disebabkan mereka sama-sama ingin menguasai daerah Balkan. Gerakan Pan-Slavisme Rusia di Balkan dipimpim oleh Serbia Raya. Pada 1908, Bosnia dan Hezegovina diduduki oleh Austria. Sehingga menimbulkan kemarahan Serbia.

B. Politik mencari Kawan (System of Alliences).
            Ketegangan antar negara yang berada di kawasan Balkan semakin meruncing. Perancis dan Jerman sama-sama mencari kawan, sehingga Eropa terbagi menjadi dua blok. Blok Jerman dengan Tripple Allientie yang terdiri dari Jerman dan Austria. Mereka mendirikan Tripple Allientie pada 1882. Bolk Perancis dengan Tripple Entente yang terdiri dari Perancis, Rusia, dan Inggris berdiri pada 1907. Bulgaria masuk blok Jerman karena merasa kecewa atas Rusia dalamPerang Balkan II pada 1913. Rusia tidak mau membantu Bulgaria adalah sekutu Rusia pada saat itu.
C. Perlombaan Pesenjataan
Perlombaan senjata menjelang meletusnya Perang Dunia I telah membawa suasana menjadi panas dan tegang. Kedua blok tersebut saling mencurigai, sehingga setiap negara segera mempersenjatai diri. Keadaan telah melahirkan Perlombaan Senjat, akibat suasana semakin panas.
2. Sebab Khusus Terjadinya Perang Dunia I
Pada 1914, tentara Austria mengadakan latihan perang di Bosnia, Serbia menuntut Bosnia Herzegovina agar menghentikan latihan perang, karena tentara Australia di Bosnia dianggap sebagai tantangan. Putra mahkota Austria Frans Ferdinand mengunjungi latihan itu. Namun, pada 28 Juni 1914 ia dibunuh di Sarajevo oleh anggota Serbia Raya adalah Gavrilo Principe. Kemudian Austrlia mengeluarkan Ultimatum kepada Serbia dan disusul dengan pernyataan perang pada 28 Juli 1914. Serangan Austria terhadap serbia ini, dianggap sebagai awal Perang Dunia I. Pada 1 Agustus 1914, Jerman mengumumkan perang terhadap Rusia dan Perancis. Pernyataan perang ini disusul dengan penyerbuan Belgia dengan tujuan menduduki Paris secepatnya lalu memusatkan kekuatan untuk menghancurkan Rusia. Namun, pada 4 Agustus 1914, inggris tampil membantu Belgia dan Perancis
3. Pihak-Pihak Yang Terlibat Dalam Perang Dunia I
            Dalam Perang Dunia I, Kekuatan antara dua kubu saling berhadapan, kubu-kubu tersebut dinamakan Blok, yang terdiri dari Blok Sentral yang diketuai oleh Jerman dan Blok Sekutu yang diktuai oleh Perancis. Amerika Serikat pada 1917 menggabungkan diri, dan kedua blok sekutu diambil alih oleh Amerika Serikat. Perhatikan Pihak-pihak yang terlibat dalam Perang Dunia 1
Anggota blok sentral yang dipimpinoleh Jerman terdiri dari Jerman, Austria, Turki, dan Bulgaria. Adapun anggota blok sekutu yang dipimpin oleh Amerika Serikat berjumlah 23 negara, yang terdiri dari Perancis, Inggris, Rusia, Italia, Amerika Serikat, Serbia, Belgia, Rumania, Yunani, Portugal, Jepang dan negara-negara Eropa Barat lainnya. Blok sentral berhadapan dengan blok sekutu untuk memenangkan peperangan yang berlangsung kurang lebih empat than tersebut. Sekitar 8 juta orang tewas dalam Perang Dunia I dan berakhir dengan kemenangan Blok sekutu.
Ada beberapa hal yang menyebabkan kalahnya blok sentral antara lain :
Tidak seimbangnya kekuatan yang saling berhadapan
,terjadinya perpecahan didalam blok sentral, dan timbulnya pemberontakan-pemberontakan di negara-negara blok sentral.

2.3. Proses Terjadinya Perang Dunia I
            Perang Dunia menjadi terkenal dengan peperangan parit perindungannya, di mana sejumlah besar tentara dibatasi geraknya di parit-parit perlindungan dan hanya bisa bergerak sedikit karena pertahana yang ketat. Ini terjadi khususnya terhadap Front Barat. Lebih dari 9 juta jiwa meninggal di medan perang, dan hampir sebanyak itu juga jumlah warga sipil yang meninggal akibat kekurangan makanan, kelaparan, pembunuhan massal, dan terlibat secara tak sengaja dalam suatu pertempuran.
            Perang parit menjadi strategi utama Perang Dunia Pertama. Selama beberapa tahun berikutnya, bisa dikatakan para serdadu hidup dalam parit-parit ini. Kehidupan di sana benar-benar sulit. Para prajurit hidup dalam ancaman terus-menerus dibom, dan mereka tak henti-hentinya menghadapi ketakutan dan ketegangan yang luar biasa. Mayat mereka yang telah tewas terpaksa dibiarkan di tempat-tempat ini, dan para serdadu harus tidur di samping mayat-mayat tersebut. Bila turun hujan, parit-parit itu dibanjiri lumpur.
Lebih dari 20 juta serdadu yang bertempur di Perang Dunia I mengalami keadaan yang mengerikan di dalam parit-parit ini, dan sebagian besar meninggal di sana. Dalam beberapa minggu setelah dimulai oleh serangan Jerman pada tahun 1914, garis barat perang ini sebenarnya terpaku di jalan buntu. Para serdadu yang bersembunyi di parit-parit ini terjebak dalam jarak yang hanya beberapa ratus meter jauhnya satu sama lain. Setiap serangan yang dilancarkan sebagai upaya mengakhiri kebuntuan ini malah menelan korban jiwa yang lebih banyak.
1. Strategi Jerman
            Di awal tahun 1916, Jerman mengembangkan rencana baru untuk mendobrak garis barat. Rencana mereka adalah secara mendadak menyerang kota Verdun, yang dianggap sebagai kebanggaan orang Prancis. Tujuan penyerangan ini bukanlah memenangkan perang, melainkan menimbulkan kerugian yang besar di pihak Tentara Prancis sehingga melemahkan perlawanan mereka. Kepala staf Jerman Falkenhayn memperkirakan bahwa setiap satu serdadu Jerman saja dapat membunuh tiga orang serdadu Prancis.
Serangan dimulai pada tanggal 21 Februari. Para pemimpin Jerman memerintahkan serdadunya untuk “keluar dari parit mereka,” namun tiap serdadu yang melakukannya justru telah tewas atau sekarat dalam sekitar tiga menit. Meskipun penyerangan berlangsung tanpa henti selama berbulan-bulan, Jerman gagal menduduki Verdun.             Secara keseluruhan, kedua pihak kehilangan sekitar satu juta serdadu. Dan dengan pengorbanan itu, garis depan hanya berhasil maju sekitar 12 kilometer. Satu juta orang mati.
2. Balasan Inggris
Inggris membalas serangan Jerman di Verdun dengan Pertempuran Somme. Pabrik-pabrik di Inggris membuat ratusan ribu selongsong meriam. Rencana Jendral Douglas Haig mendorong Pasukan Inggris untuk menghujani dengan pengeboman terus-menerus selama seminggu penuh, yang diikuti dengan serangan infanteri. Dia yakin mereka akan maju sejauh 14 kilometer di hari pertama saja dan kemudian menghancurkan semua garis pertahanan Jerman dalam satu minggu.
            Serangan dimulai pada tanggal 1 Juni. Pasukan meriam Inggris menggempur pertahanan Jerman selama seminggu tanpa henti. Di akhir minggu tersebut, para perwira Inggris memerintahkan serdadunya memanjat keluar dari parit. Namun, selama pengeboman tersebut para serdadu Jerman berlindung dengan rapat di kedalaman parit persembunyian mereka sehingga tidak terlumpuhkan dan menggagalkan rencana Inggris. Begitu serdadu Inggris bergerak melintasi garis depan, serdadu Jerman muncul menyerang mereka dengan senapan mesinnya. Sejumlah total 20.000 serdadu Inggris tewas dalam beberapa jam pertama perang tersebut. Di dalam kegelapan malam itu, daerah di antara dua garis pertempuran penuh dengan puluhan ribu mayat dan juga serdadu yang terluka, yang mencoba merangkak mundur.
Pertempuran Somme tidak berlangsung dua minggu seperti yang direncanakan Jendral Haig, melainkan lima bulan. Bulan-bulan ini tidak lebih daripada pembantaian. Para jendral bertubi-tubi mengirimkan gelombang demi gelombang serdadu mereka menuju kematian yang telah pasti. Di akhir pertempuran, kedua belah pihak secara keseluruhan telah kehilangan 900.000 prajuritnya. Dan untuk ini, garis depan bergeser hanya 11 kilometer. Para serdadu ini dikorbankan demi 11 kilometer saja.
2.4. Akhir Peperangan
Kekalahan Jerman di Front Barat mengakibatkan kehidupan rakyat semakin bertambah susah. Keadaan Jerman seperti ini menimbulkan gerakan dari kaum komunis (spartacis) yang hendak menggulingkan pemerintahan. Jerman menghadapi serangan dua kali yaitu dari pihak sekutu dan pemberontakan dari kaum komunis. Karena serangan itu Jerman terpaksa menyerah pada tahun 1918. Hitler menamakan gerakan spartacis itu sebagai tusukan pisau dari belakang punggung Jerman, yang menyebabkan Kaisar Wilhelm II turun takhta dan pemerintahan dipegang oleh Elbert (beraliran sosialis). Akhirnya, Jerman dijadikan republik dan selanjutnya menyerah kepada pihak sekutu.
Sementara itu di Austria timbul pemberontakan-pemberontakan yang dilakukan oleh kaum komunis dan kaum Slavia, yang mengakibatkan Kaisar Karl (pengganti Kaisar Frans Joseph II) terpaksa turun takhta tahun 1918 sehingga Austria-Hongaria menjadi republik.
Setelah Perang Dunia I berakhir, baik negara-negara yang menang perang maupun yang kalah perang sibuk mengadakan perjanjian-perjanjian damai seperti : Perjanjian Versailles, Perjanjian St.Germain, Perjanjian Neuilly, Perjanjian Trianon, dan Perjanjian Sevres.
Pada tahun 1918, Perang Dunia I akhirnya berakhir, setelah empat tahun serangan tanpa guna di tangan tentara Jerman, Prancis, dan Inggris. Namun perdamaian ini, yang dinyatakan pada jam 11 pagi, hari kesebelas dari bulan kesebelas, tidak membawa kebahagiaan untuk siapa pun. Ratusan ribu serdadu menjadi cacat. Sebagian lainnya terbukti tidak mampu mengatasi dampak kejiwaan karena perang setelah tinggal di dalam parit yang penuh dengan lumpur, kotoran, dan mayat.
Bentuk trauma yang dikenal sebagai “shell shock” atau “kejutan bom” sangat umum di antara para veteran perang, dan hal ini menyebabkan penderitanya mengalami serangan ketakutan dan goncangan yang berat. Rasa takut akan dibom, yang mereka alami setiap hari selama empat tahun berturut-turut, telah terukir di benak mereka. Ada beberapa penderita yang merasa harus segera bersembunyi hanya karena kata ‘bom’ disebutkan. Beberapa veteran bahkan merasa ngeri setiap kali mereka melihat seragam. Puluhan ribu serdadu juga kehilangan satu atau lebih anggota badannya dalam perang ini. Serdadu ini adalah tentara yang mata, dagu, atau hidungnya menjadi cacat selama pengeboman, sehingga topeng khusus diciptakan di Eropa untuk menyembunyikan wajah mereka yang cacat.
2.5. Akibat yang ditimbulkan oleh Perang Dunia I
            Perang merupakan pengerahan total segala kekuatan yang ada dan dimiliki oleh negara-negara yang terlibat dalam Perang Dunia I telah membawa akibat yang sangat luas dalam berbagi kehidupan, baik dalam bidang politik, ekonomi, dan sosial.
 1. Akibat Perang Dunia I dalam Bidang Politik maupun sosial budaya.
a. Timbulnya perubahan kekuasaan wilayah
Di bidang politik, pengaruh Perang Dunia I sangat terasa. Wilayah kekuasaan negara-negara yang berperang mengalami perubahan. Jerman, Austria, dan Turki menjadi repeblik dan wilayahnya menjadi sempit, selain itu muncul negara-negara baru seperti Polandia, Finlandia, Cekoslowakia, Hongaria, Mesir, Irak, Saudi Arabia, Syiria, Lebanon dan Austria.
            b. Timbul paham-paham politik
Paham-paham baru sebagai reaksi terhadap paham demokrasi liberal yang tidak berhasil menghadapi kekacauan di beberapa negara Eropa bermunculan. Di itali lahir paham fasisme yang diperkenalkan oleh Benito Mussolini.
2. Akibat Perang Dunia I dalam Bidang Ekonomi
Sistem ekonomi liberal yang dipandang menyulitkan diganti dengan sistem ekonomi terpimpin yang banyak melibatkan kekuasaan negara. Hal ini terjadi bukan hanya di negara-negara totaliter, akan tetapi juga di negara-negara liberalseerti Amerika Serikat di bawah Presiden Roosevelt.
3. Akibat Perang Dunia I dalam Bidang Sosial
Industri peralatan perang semakin maju dengan pesat sehingga kaum buruh meningkat dan menduduki posisi yang semakin kuat. Undang-undang sosial pun dikeluarkan di beberapa negara. Sementara itu, gerakan emansipasi wanita mendapat sambutan yang menggembirakan kerena dalam peperangan yang menjadi tenaga palang merah.


BAB III
PENUTUP
3.1 . Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulan proses terjadinya perang dunia 1:
1.      Perang parit menjadi strategi utama Perang Dunia Pertama. Selama beberapa tahun berikutnya, bisa dikatakan, para serdadu hidup dalam parit-parit ini.
2.      Lebih dari 20 juta serdadu yang bertempur di Perang Dunia I mengalami keadaan yang mengerikan di dalam parit-parit ini, dan sebagian besar meninggal.

DAFTAR PUSTAKA
·       www.google .com
·       wikipedia.com








No comments:

Post a Comment