Wednesday, April 16, 2014

Laporan Praktikum Menguji Vitamin C


I. Tujuan
o Untuk mengetahui kadar vitamin yang terkandung dalam buah.
o Membuktikan adanya kadar vitamin C dalam sampel secara kualitatif

II. Tinjauan Teoritis 
Vitamin adalah kelompok senyawa organik berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolism organisme. Dipandang dari sisi enzimologi, vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Sebagai salah satu komponen gizi, vitamin diperlukan untuk memperlancar proses metabolisme tubuh dan tidak berfungsi menghasilkan energi. Vitamin terlibat dalam proses enzimatik. Tubuh memerlukan vitamin dalam jumlah sedikit, tetapi jika kebutuhan yang sedikit itu diabaikan, akan mengakibatkan terganggunya metabolisme di dalam tubuh kita, karena fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Kondisi kekurang vitamin disebut avitaminosis.
Berdasarkan kelarutannya vitamin dibagi menjadi dua kelompok, yaitu vitamin yang larut dalam air (vitamin C dan semua golongan vitamin B) dan yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E, dan K). Oleh karena sifat kelarutannya tersebut, vitamin yang larut dalam air tidak dapat disimpan dalam tubuh, sedangkan vitamin yang larut dalam lemak dapat disimpan dalam tubuh.
Vitamin C adalah nutrien dan vitamin yang larut dalam air dan penting untuk kehidupan serta untuk menjaga kesehatan. Vitamin ini juga dikenal dengan nama kimia dari bentuk utamanya yaitu asam askorbat. Vitamin c termasuk golongan antioksidan karena sangat mudah teroksidasi oleh panas, cahaya, dan logam, oleh karena itu penggunaaan vitamin C sebagai antioksidan semakin sering dijumpai.
Vitamin C perlu untuk menjaga struktur kolagen, sejenis protein yang menghubungkan semua jaringan serabut, kulit, urat, tulang rawan, dan jaringan lain di tubuh manusia. Struktur kolagen yang baik dapat menyembuhkan luka, patah tulang, memar, perdarahan kecil dan luka ringan. Vitamin C juga berperan penting dalam membantu penyerapan zat besi dan mempertajam kesadaran. Sebagai antioksidan ia mampu menetralkan radikal bebas di seluruh tubuh. Melalui pengaruh pencahar, ia dapat meningkatkan pembuangan faeses atau kotoran. Tak heran bila berlebihan, vitamin ini dapat mengakibatkan diare. Untuk pencegahan kurangi konsumsinya, atau ganti dengan natrium askorbat. Hipoaskorbemia (defisiensi asam askorbat) bisa berakibat seriawan, baik di mulut maupun perut, kulit kasar, gusi tidak sehat sehingga gigi mudah goyah dan lepas, perdarahan di bawah kulit (sekitar mata dan gusi), cepat lelah, otot lemah dan depresi.
Pereaksi benedict berupa larutan yang mengandung kuprisulfat, natrium karbonat dan natrium sitrat. Glukosa dapat mereduksi ion Cu++ dari kuprisulfat menjadi ion Cu+ yang kemudian mengendap sebagai Cu2O. Adanya natrium karbonat dan natrium sitrat membuat pereaksi Benedict bersifat basa lemah. Endapan yang terbentuk dapat berwarna hijau, kuning atau merah bata.



III. Alat dan bahan

Alat  :
1. Pipet  tetes
2. Tabung reaksi
3. Beker glass
4. Mortar

Bahan  :
1. Citrus aurantium ( jeruk manis)
2. Citrus aurantifolia ( jeruk nipis )
3. Ananas comosus ( nanas )
4. Psidium guajawa ( jambu biji )
5. Capsicum frutescens ( Cabai )

IV. Prosedur kerja

1. Menghaluskan masing – masing bahan kemudian diperas dan diambil sarinya kemudian dimasukkan kedalam beaker glass
2. Mengambil lima buah tabung reaksi, dan memberi label  1, 2, 3, 4, 5.
3. Memasukkan 2 tetes betadine kedalam masing – masing tabung reaksi.
4. Meneteskan bahan yang akan diuji kedalam tabung reaksi yang telah diisi betadine, lalu menghitung jumlah tetes bahan yang diuji sampai warna betadine hilang. ( Sebagai kontrol sesuai dengan warna larutan sari buah yang diuji). 
5. Menghitung jumlah tetes bahan yang digunakan untuk menghilangkan warna betadine.



V. Hasil Pengamatan



NO
Nama Bahan
Yang Diuji
Jumlah Tetes
Sebelum dipanaskan
Sesudah dipanaskan
1
Citrus aurantium ( jeruk manis)
31
35
2
Citrus aurantifolia ( jeruk nipis )
33
35
3
Ananas comosus ( nanas )
30
30
4
Psidium guajawa ( jambu biji )
10
10
5
Capsicum frutescens ( Cabe )
12
20


VI. Pembahasan

Jeruk manis, jeruk nipis, nenas, jambu biji, dan cabai rawit merupakan buah yang mengandung  berbagai jenis vitamin termasuk vitamin C. Pengujiannya dilakukan dengan betadine, awalnya betadine diteteskan kedalam tabung reaksi sebanyak dua tetes kemudian sari jeruk manisnya diteteskan ke larutan betadine hingga warna betadinenya memudar. Warna betadinenya memudar ditetesan ke. Perlakuan yang sama juga dilakukan terhadap semua bahan. Warna betadine jeruk nipis akan memudar ditetesan ke. Ananas Comosus ( Nenas) memudar ditetesan ke  Psidium guajawa ( jambu biji ) memudar ditetesan ke. 
Setelah itu bahan – bahan tersebut dipanaskan dan diuji ulang kadar vitaminnya. Ternyata warna betadine akan memudar pada sari jeruk nipis yang telah dipanaskan, ditetesan  ke. Jeruk nipis ditetesan ke. Nenas ditetesan ke. Jambu biji ditetesan ke. cabai ditetesan ke. Dapat dinyatakan tetesan akan bertambah jika suatu bahan dipanaskan yang berarti jika jumlah tetesan yang makin banyak maka kadar vitamin C – nya makin berkurang dan juga sebaliknya jika jumlah tetesan sedikit maka kadar vitaminnya tinggi. 
Dalam melakukan percobaan pada jeruk manis, jeruk nipis, nenas, jambu biji, dan cabai rawit. Kadar vitamin C yang paling tinggi adalah jambu biji, tapi ternyata saat dibahas kadar vitamin C yang paling tinggi terdapat dalam cabai. Dan didalam percobaan kami telah melakukan kesalahan praktek pada cabai yaitu dengan memberi sedikit air sehingga hasil yang kami dapatkan berbeda dari sebenarnya.
Pada tahap pemrosesan dan pemasakan banyak vitamin hilang bila menggunakan suhu tinggi, air perebus dibuang, permukaan makanan bersentuhan dengan udara dan menggunakan alkali. Vitamin yang terpengaruh dalam hal ini adalah yang rusak oleh panas, oksidasi, atau yang larut dalam air.
Kehilangan vitamin dalam pemasakan dapat dicegah dengan cara : menggunakan suhu tidak terlalu tinggi.
1.  Waktu memasak tidak terlalu lama.
2.  Menggunakan air pemasak sesedikit mungkin.
3.  Memotong dengan pisau tajam menjadi potongan tidak terlalu halus.
4.  Panci memasak ditutup.
5.  Tidak mengguanakan alkali dalam pemasakan.
6.  Sisa air perebus digunakan untuk masakan lain.
Kandungan senyawa dalam jeruk manis yang kaya vitamin C, potassium, dan folid acid, dapat berfungsi untuk menghambat sel-sel kanker. Selain mencegah kolesterol, serta menurunkan tekanan darah. Dalam satu buah jeruk manis ukuran sedang terdapat 16 gram karbohidrat yang mengandung 70 kalori. Karbohidrat kaya serat, buah berwarna kuning ini juga mengandung hesperidin yang mampu menurunkan resiko penyakit jantung, ini penting sebagai sumber energi tubuh, terutama untuk otak.
Nilai serat dalam sebuah jeruk manis setara dengan 12 persen yang dibutuhkan per hari. Fungsi serat jelas sangat penting antara lain membantu proses pencernaan. Serat dalam jeruk manis bisa membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah dan juga menurunkan resiko penyakit jantung.              Kandungan lain dalam buah ini dapat mempengaruhi aktivitas enzim Glutatione S-Transferase (GTS), untuk menghambat terjadinya kanker, bekerjasama dengan senyawa limonoida seperti limonin dan nomilin. GTS sendiri merupakan enzim utama sistem detoksifikasi yang dapat menetralkan karsinogen.
Vitamin adalah sekelompok senyawa organik berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme organisme. Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim),  vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Istilah "vitamin" sebenarnya sudah tidak tepat untuk dipakai tetapi akhirnya dipertahankan dalam konteks ilmu kesehatan dan gizi. Nama ini berasal dari gabungan kata latin vita yang artinya hidup dan amina (amine) yang mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki atom nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin dianggap demikian. Kelak diketahui bahwa banyak vitamin sama sekali tidak memiliki atom N
Beberapa fungsi vitamin yang penting diantaranya: 
o  Vitamin A berfungsi :mempertahankan struktur dan fungsi jaringan epitel, membantu pertumbuhan dan proses penglihatan.
o  Vitamin D berfungsi :meningkatkan absorbsi kalsium dan fosfor dalam saluran pencernaan, mepunyai peranan penting pada proses klasifikasi , dan berhubungan dengan aktifitas enzim fosfatase alkali di dalam serum.
o  Vitamin B1 berfungsi :sebagai koenzim (tiamin difosfat, tiamin pirofosfat) pada reaksi-reaksi metabolisme karbohidrat misalnya : pada reaksi dekarboksilasi ooksidatif asa piruvat menjadi asetil-koenzim A dan reaksi transketolasi pada “the hexose monophosphate shunt”.
o Vitamin B6 berfungsi, fungsi vitamin B6 yang utama ialah sebagai koenzim pada metabolisme asam amino, diantaranya pada proses-proses dekarboksilasi dan transminasi.
o  Vitamin C berfungsi,  Vitamin C memiliki utama ialah mempertahankan keadaan zat-zat intersel jaringan cartilage, dentin dan tulang.

Pada umumnya vitamin tidak dapat dibuat sendiri oleh hewan (atau manusia) karena mereka tidak memiliki enzim untuk membentuknya, sehingga harus dipasok dari makanan. Akan tetapi, ada beberapa vitamin yang dapat dibuat dari zat-zat tertentu (disebut provitamin) di dalam tubuh. Contoh vitamin yang mempunyai provitamin adalah vitamin D. Provitamin D banyak terdapat di jaringan bawah kulit. Vitamin lain yang disintetis di dalam tubuh adalah vitamin K dan vitamin B12. Kedua macam vitamin tersebut disintetis di dalam usus oleh bakteri.
Bedasarkan kelarutannya vitamin dibagi menjadi dua kelompok, yaitu vitamin yang larut dalam air (vitamin C dan semua golongan vitamin B) dan yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E, dan K). Oleh karena sifat kelarutannya tersebut, vitamin yang larut dalam air tidak dapat disimpan dalam tubuh, sedangkan vitamin yang larut dalam lemak dapat disimpan dalam tubuh.
Vitamin yang larut dalam lemak adalah vitamin A, D, E dan K. Untuk beberapa hal, vitamin ini berbeda dari vitamin yang larut dalam air. Vitamin ini terdapat dalam lemak dan bagian berminyak dari makanan. Vitamin ini hanya dicerna oleh empedu karena tidak larut dalam air. 
Vitamin adalah suatu zat senyawa kompleks yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita yang berfungsi untuk membantu pengaturan atau proses kegiatan tubuh. Salah satu vitamin yang dibutuhkan tubuh kita adalah vitamin C. Fungsi vitamin C bagi kesehatan telah dikenal luas di seluruh penjuru dunia. Hal ini menjadikan vitamin C sebagai vitamin yang paling sering dikonsumsi saat tubuh terserang penyakit.
Peran Vitamin C Bagi Kesehatan 

 Vitamin C dalam tubuh diperlukan untuk sintesis kolagen, komponen struktural penting dari pembuluh darah, tendon, ligamen, dan tulang. Vitamin C juga berperan penting dalam sintesis neurotransmitter, norepinefrin.
Neurotransmiter sangat penting untuk fungsi otak dan diketahui mempengaruhi suasana hati. Selain itu, vitamin C diperlukan untuk sintesis carnitine, sebuah molekul kecil yang sangat penting untuk transportasi lemak untuk konversi menjadi energy.
Fungsi Vitamin C selanjutnya adalah, membantu metabolisme kolesterol menjadi asam empedu, yang mungkin memiliki implikasi untuk tingkat kolesterol darah dan timbulnya batu empedu. Vitamin C juga merupakan antioksidan yang sangat efektif. Bahkan dalam jumlah kecil, vitamin C dapat melindungi molekul penting, seperti protein, lipid (lemak), karbohidrat, dan asam nukleat (DNA dan RNA) dari kerusakan yang diakibatkan radikal bebas, racun, ataupun polusi.
Dosis Harian Vitamin C
Kebutuhan vitamin C setiap orang berbeda-beda, tergantung dari jenis kelamin dan usia. Untuk mendapatkan fungsi vitamin C bagi kesehatan, orang dewasa pria setidaknya membutuhkan 90 mg vitamin C/ hari, sedangkan untuk wanita membutuhkan 75 mg/hari. Untuk anak laki-laki usia 14-18 tahun membutuhkan 65 mg vitamin C dan anak perempuan membutuhkan 65 mg vitamin C.
Sumber Makanan Vitamin C
Tubuh tidak dapat memproduksi vitamin sendiri. Oleh karena itu, tubuh membutuhkan asupan vitamin C dari makanan agar fungsi vitamin C dalam tubuh berjalan optimal. Sumber makanan yang mengandung vitamin C antara lain, jeruk, stroberi, tomat, buah kiwi, raspberi, adas, melon, dan masih banyak lagi.
Dampak Kekurangan Vitamin C
Saat tubuh kekurangan vitamin C dan fungsi vitamin C tidak berjalan optimal dalam tubuh, maka tubuh akan mengalami beberapa gejala seperti, radang gusi, kulit kering, mimisan, nyeri sendi, anemia, dan penurunan kemampuan tubuh melawan penyakit.
Dengan banyaknya manfaat dan fungsi vitamin C yang diberikan bagi kesehatan tubuh kita, alangkah baiknya jika kita tidak melewatkan mencukupi kebutuhan vitamin C harian kita. kita bisa pertimbangkan untuk mengkonsumsi buah – buahan yang memiliki vitamin C, bebrapa diantaranya adalah jeruk manis, jeruk nipis, nenas, jambu biji, dan cabai rawit dapat membantu mencukupi kebutuhan vitamin C harian kita. Cukupi kebutuhan vitamin C harian  sekarang dan dapatkan tubuh sehat dan kuat hari ini dan di masa yang akan datang


VII. Pertanyaan 

1. Dari bahan makanan yang diuji, bahan makanan yang mengandung vitamin C paling tinggi ?  jelaskan ! 
2. Apa manfaat Vitamin C bagi tubuh. Jelaskan!
3. Jika dalam makanan sehari – hari tidak terdapat Vitamin C,  jelaskan apa akibatnya!
4. Tuliskan sumber Vitamin C selain bahan yang diuji diatas!

Jawab :

1. Jambu biji juga mempunyai banyak kandungan vitamin C yang sangat berguna bagi tubuh kita. Buah ini sangat kaya vitamin C dan beberapa jenis mineral yang mampu menangkis berbagai jenis penyakit dan menjaga kebugaran tubuh. Daun dan kulit batangnya mengandung zat anti bakteri yang dapat menyembuhkan beberapa jenis penyakit . Selain vitamin C, jambu biji juga mengandung potasium dan besi.
Selain anti-oksidan, vitamin C disini memiliki fungsi menjaga dan memacu kesehatan pembuluh kapiler, mencegah anemia, sariawan, gusi berdarah, dll. Selain itu juga vitamin C disini juga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dalam melawan berbagai inveksi. Sehingga kita tidak mudah sakit seperti sakit flu, batuk, demam, dll. Vitamin C disini juga berperan dalam pembentukan kolagen yang sangat bermanfaat untuk menyembuhkan luka.
Ketersiadaan vitamin C yang cukup dalam darah dapat mendorong selenium dalam menghambat sel kanker, terutama kanker paru-paru, prostat, payudara, usus besar, empedu dan otak.

2. Vitamin C (asam askorbat) banyak memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh kita. Di dalam tubuh, vitamin C juga berperan sebagai senyawa pembentuk kolagen yang merupakan protein penting penyusun jaringan kulit, sendi, tulang, dan jaringan penyokong lainnya.  Vitamin C merupakan senyawa antioksidan alami yang dapat menangkal berbagai radikal bebas dari polusi di sekitar lingkungan kita. Terkait dengan sifatnya yang mampu menangkal radikal bebas, vitamin C dapat membantu menurunkan laju mutasi dalam tubuh sehingga risiko timbulnya berbagai penyakit degenaratif, seperti kanker, dapat diturunkan. Selain itu, vitamin C berperan dalam menjaga bentuk dan struktur dari berbagai jaringan di dalam tubuh, seperti otot. Vitamin ini juga berperan dalam penutupan luka saat terjadi pendarahan dan memberikan perlindungan lebih dari infeksi mikroorganisme patogen. Melalui mekanisme inilah vitamin C berperan dalam menjaga kebugaran tubuh dan membantu mencegah berbagai jenis penyakit. Defisiensi vitamin C juga dapat menyebabkan gusi berdarah dan nyeri pada persendian. Akumulasi vitamin C yang berlebihan di dalam tubuh dapat menyebabkan batu ginjal, gangguan saluran pencernaan, dan rusaknya sel darah merah

3. vitamin C berperan dalam menjaga kebugaran tubuh dan membantu mencegah berbagai jenis penyakit dan berperan sebagai senyawa pembentuk kolagen yang merupakan protein penting penyusun jaringan kulit, sendi, tulang, dan jaringan penyokong lainnya. Jika dalam makanan sehari – hari tidak terdapat Vitamin C-nya maka, tubuh akan kekurangan vitamin C dan fungsi vitamin C tidak berjalan optimal dalam tubuh, maka tubuh akan mengalami beberapa gejala seperti, radang gusi, kulit kering, mimisan, nyeri sendi, anemia, dan penurunan kemampuan tubuh melawan penyakit.

4. Selain jeruk manis, jeruk nipis, nenas, jambu biji dan cabe yang memiliki vitamin C, ada juga buah – buahan yang memilik vitamin C diantaranya yaitu:  
Paprika merah
Layaknya jeruk, paprika merah juga berkhasiat untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Sayuran ini menawarkan dosis gizi lebih tinggi vitamin C dibandingkan jeruk. Satu setengah cangkir paprika merah mengandung 142 mg vitamin C (lebih dari satu jeruk sedang) dan 20 kalori. Jika Anda termasuk vegetarian, setengah cangkir mengandung 116 mg vitamin C.
Kiwi
Buah asal Selandia Baru ini kaya akan vitamin C. Kiwi mengandung 70 mg gizi dan 46 kalori.
Stroberi
Buah eksotis ini penuh dengan serat dan antioksidan, termasuk vitamin C. Setengah cangkir stroberi mengandung 49 mg vitamin dan 27 kalori.
Kubis Brussel
Sayuran kubis Brussel (ukurannya lebih kecil dari kubis biasa)  mengandung 48 mg dari Vitamin C, 300 ug Vitamin K dan 28 kalori.


VIII. Kesimpulan
o Semakin banyak jumlah tetesan berarti semakin sedikit  kandungan vitamin C pada 
bahan makanan tersebut.
o Berdasarkan percobaan beberapa bahan makanan yang  mengandung Vitamin C, kami menyimpulkan bahwa kandungan vitamin c dari buah jambu biji merah paling tinggi diantara bahan makanan lain yang kami uji kadar vitamin c. Selain itu, kami mengetahui bahwa kadar vitamin c dalam cabae, jambu biji, nenas, jeruk manis dan jeruk nipis yang memiliki kadar vitamin c pada bahan makanan alami lebih baik dikonsumsi daripada bahan makanan yang mengandung vitamin c tetapi telah tercampur dengan zat adiktif (buatan). 
o Fungsi utama vitamin C ialah mempertahankan keadaan zat-zat intersel jaringan cartilage, dentin dan tulang.
o Pada saat pemrosesan dan pemasakan banyak vitamin hilang bila menggunakan suhu tinggi, air perebus dibuang, permukaan makanan bersentuhan dengan udara dan menggunakan alkali. Vitamin yang terpengaruh dalam hal ini adalah yang rusak oleh panas, oksidasi, atau yang larut dalam air.
o Jika tubuh kekurangan vitamin C maka, fungsi vitamin C tidak berjalan optimal dalam tubuh, maka tubuh akan mengalami beberapa gejala seperti, radang gusi, kulit kering, mimisan, nyeri sendi, anemia, dan penurunan kemampuan tubuh melawan penyakit.
o Jika tubuh memiliki vitamin C yang berlebihan di dalam tubuh dapat menyebabkan batu ginjal, gangguan saluran pencernaan, dan rusaknya sel darah merah

4 comments: